uji pemalsuan susu sapi segar
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGETAHUAN BAHAN 2
Nama : Lily Utami
No.
BP : 1201331005
Mata
Ajaran : Pengetahuan Bahan
2
Judul
Praktikum : Uji Pemalsuan Susu
HASIL
Jenis pengujian
|
Sampel susu
|
Susu segar
|
Uji Penambahan
Air
|
Bj: 1,0037
|
Bj:1,00299
|
Uji Penambahan
Santan
|
Positif (tidak
terbentuk gelembung gas)
|
negatif ( terbentuk
gelembung gas)
|
Uji Penambahan
Air Beras
|
Positif(terbentuk
warna biru)
|
Negatif(berubah
warna kuning)
|
Uji Penambahan
Gula
|
Negatif(terbentuk
warna biru)
|
Negatif(terbentuk
warna biru
|
Uji Penambahan
Formalin
|
Positif(terbentuk
cicin berwarna ungu)
|
Negatif(terbentuk
cincin berwarna kehijauan)
|
·
bobot jenis

1000

1000
=1,00372
PEMBAHASAN
Susu merupakan cairan yang banyak mengandung gizi
yang baik. Pada susu banyak ditemukan vitamin dan mineral yang dibutuhkan
tubuh. Untuk itu kualitas dari susu perlu diperhatikan agar tidak merusak
kandungan dari susu tersebut. Di dalam kondisi lapang, banyak sekali ditemukan
kecurangan dengan memalsukan maupun menambahkan larutan atau zat ke dalam susu.
Di Indonesia, susu masih merupakan komoditi peternakan yang terbilang mewah.
Dari situlah banyak pihak ingin maraup keuntungan dengan melakukan pemalsuan
pada susu.
Pemalsuan pada susu yang sangat mudah dijumpai
adalah dengan menambahkan susu dengan air. Hal ini akan menambah
volum dari susu tersebut dan susu akan dihargai dengan sedikit lebih mahal. Selain penambahan air,
peningkatan volum susu juga dapat dilakukan dengan
penambahan air tajin, susu kaleng, santan , bahkan soda kue. Pemalsuan dengan
menggunakan susu kaleng emmiliki kelebihan diantaranya bau yang harum susu
serta warna yang relative tidak jauh berbeda dengan susu asli. Selain untuk
menambahkan volum, pemalsuan juga digunakan untuk mempertahankan sifat susu.
Pemalsuan seperti ini dilakukan dengan penambahan larutan formalin ke dalam
susu.
Standar susu sapi
segar menurut SNI 01-3141-1998. Persyaratan mutu
meliputi: Berat Jenis (pada suhu 27,5 derajat C) minimum 1,0270 g/ml, Kadar
lemak minimum 3,0 %, Kadar bahan kering tanpa lemak minimum 7,8 %, Kadar
protein minimum 2,8 %, Warna, bau, rasa, kekentalan tidak ada perubahan,
Derajat asam 6,0 - 7,5 SH, pH 6,3 - 6,8, Uji alkohol (70 %) v/v negatif,
Cemaran mikroba, maksimum: CFU/ml, Jumlah sel somatis maksimum 4 x 10 pangkat 5
sel/ml. Residu antibiotika (Golongan penisilin,Tetrasiklin, Aminoglikosida,
Makrolida) negatif, Uji pemalsuan negatif, titik beku -0,520 s.d - 0,560 derajat
C, Uji peroxidase positif, Cemaran logam berat, maksimum Timbal (Pb) 0,02
µg/ml, Merkuri (Hg) 0,03 µg/ml, Arsen (As) 0,1 µg/ml. Cara pengambilan contoh
sesuai SNI SNI 19-0429-1989 Petunjuk pengambilan contoh cairan dan semi padat.
Pengujian meliputi: Cara pengujian berat jenis, kadar lemak, kadar bahan kering
tanpa lemak, kadar protein, warna, bau, rasa, kekentalan, derajat asam, pH, uji
alkohol, uji pemalsuan, titik beku dan uji peroxidase sesuai dengan SNI 2782.
Pada pratikum diatas dilakukan uji pemalsuan terhadap
susu segar, yang pertama yaitu uji penambahan air didapatkan bj sampel lebik
tinggi dibandingkan dengan bj susu segar. Alat laktometer yang digunakan tidak
akurat. Alat ini akan akurat jika penambahan air pada susu dalam jumlah yang
banyak. Sebaiknya menggunakan alat krioskop yang lebih teliti, tapi sayangnya
alat tersebut tidak ada.
Pada pengujian penambahan santan didapatkan bahwa sampel
positif adanya penambahan santan,
karena tidak membentuk gelembung gas
saat di tambah dengan alkohol. Pada pengujian penambaha air beras juga
didapatkan hasil positif dimana susu ditambahkan dengan iod akan membentuk
warna biru, jika pengujian negatif apabila ditambahkan iod akan terbebtuk warna
kuning.
Selanjutnya dilakukan pengujian penambahan gula didapatkan
hasil bahwa susu segar maupun sampel mempunyai hasil yang positif dimana setelah dilakukan penambahan amonium
mlobdat dan HCL kemudian dipanaskan, perubahan warna yang terjadi yaitu susu
berubah menjadi warna kekuningan, ini berasti susu segar maupun sampel sudah
dilakukan penambahan gula.
Terakhir dilakukan uji penambahan formalin, didapatkan
hasil yang positif pada sampel dimana terbentuk cincin berwarna ungu. Sedangkan
jika uji negatif didapatkan cincin berwarna kehijauan pada sampel.
KESIMPULAN







DAFTAR
PUSTAKA
Elida, Mutia.Dkk. 2013. Buku Kerja
Praktek Mahasiswa. Pengetahuan Bahan II. Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
Nurhuda. 2012.http://nurhudafaisal.wordpress.com/2012/09/06/pemalsuan-susu/(diakses
pada 11 Desember 2013 )
Wahyu.
J. 1985. Beternak Sapi Perah. Yogyakarta; Gajah mada university press.
Komentar
Posting Komentar