Perhitungan Jumlah Mikroba dengan Metoda Turbidimetri
Nama :
LILY UTAMI
No. Bp :
1201331005
Mata Ajar :
Mikrobiologi Pangan
Judul Pratikum :
Perhitungan Jumlah Mikroba dengan Metoda Turbidimetri
Dosen :
Ir. Mutia Elida, M.Si
I. HASIL PENGAMATAN
Tabel Nilai OD Hasil Pengukuran dan Setelah
Plaating S. Aureus (24 jam)
Pengenceran / Sampel
|
Volume larutan (ml)
|
OD
|
Jumlah MO / mL
|
1 : 1
|
4
|
1,558
|
TBUD(Tidak bisa untuk dihitung)
|
1 : 2
|
2
|
0,715
|
TBUD(Tidak bisa untuk
dihitung)
|
1 : 3
|
1,33
|
0,197
|
TBUD(Tidak bisa untuk dihitung)
|
1 : 4
|
1
|
0,066
|
TBUD(Tidak bisa untuk dihitung)
|
Kurva

II.
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilakukan, untuk mengetahui
kuantitas bakteri dengan menggunakan perhitungan Turbidimetri yaitu metode
dengan mengukur massa sel dengan prinsipnya yaitu bahwa sesuatu sel dalam
medium cair akan menahan atau memancarkan cahaya sebanding dengan total
massanya (Konsentrasi sel) dalam biakan (Elida,2012)
Untuk mengetahui kuantitas suatu mikroba atau bakteri,
kita mengukur persen sinar yang diabsorpsi oleh suspensi bakteri lalu mengukur
konsentrasinya dengan menggunakan alat Spektrofotometer.jumlah sinar yang
diabsorbsi dinyatakan dalam OD. Biasanya dilakukan pengenceran terhadap media
bakteri hal ini dilakukan karena untuk mengetahui kuantitasnya dilakukan
pengukuran dengan Spektrofotometer dengan prinsipnya adalah mengukursinar yang
diabsorbsi atau mengukur warna atau kekeruhan suatu cairan atau media.
Dari hasil praktikum yang didapat, jumlah S. aureus yang telah
dilakukan pengenceran atau yang telah diencerkan tetap banyak. Yang mana seharusnya, jumlah S. aureus sedikit bukan
malah makin banyak. Hal ini terjadi karena kontaminasu mikroba dari luar pada
saat mengukurnya dengan spektrofotometer, Karena bakteri dibiarkan terbuka lama
dan dimasukkan ke dalam kuvet yang tidak steril.
Turbidimetri merupakan analisis kuantitatif yang
didasarkan pada pengukuran kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat
adanya suspensi partikel padat dalam larutan. Artinya turbidimetri adalah
analisa yang berdasarkan hamburan cahaya. Hamburan cahaya terjadi akibat adanya
partikel yang terdapat dalam larutan. Partikel ini menghamburkan cahaya ke
segala arah yang mengenainya. Turbidimetri adalah pengukuran spesies hamburan
cahaya dalam larutan dengan memanfaatkan intensitas cahaya berkas masuk setelah
dilewatkan melalui larutan.
Dalam turbidimetri digunakan larutan yang berupa koloid
atau tersuspensi. Larutan jernih juga dapat diukur dengan metoda ini dengan
jalan memberikan emulgator untuk mengemulsi larutan. Larutan tersuspensi atau
koloid mengandung partikel yang berukuran besar dari 10-10 cm.
Ukuran partikel ini biasanya dapat dilihat dengan mata. Kegunaan metode turbidimetri antara lain untuk
menentukan kadar senyawa tertentu yang terdapat pada suatu tempat yaitu dengan
merubahnya terlebih dahulu menjadi senyawa yang sulit larut, kemudian diberi
emulgator. Contohnya penentuan kadar kalsium dalam suatu batuan, dimana
sebelumnya kalsium diubah menjadi kalsium karbonat yang sulit larut, kemudian
ditambahkan emulgator.
Analisa kuantitatif secara
turbidimetri didasarkan pada intensitas cahaya yang diteruskan, setelah cahaya
tersebut melalui larutan yang mengandung partikel-partikel tersuspensi dari zat
yang dianalisa. Hamburan yang terukur pada alat
turbidimeter adalah hamburan yang diteruskan atau yang membentuk sudut 1800.
Sedangkan hamburan yang membentuk sudut 900, hamburannya terdeteksi
oleh alat nefelometer.
.
Jumlah sinar yang diabsorbsi dinyatakan dalam OD (Opical
Density). OD berbanding lurus dengan
konsentrasi sel. Sampel bakteri yang
digunakan yaitu S. aureus, sebelum dilakukan pengukuran dengan alat spektrofotometer terlebih
dahulu harus dikalibrasi dengan NB (Nutrient Broth) tanpa Mikroorganisme. Hasil
yang di dapat dari hasil pengukuran dengan spektrofotometer menggunakan prinsip
panjang gelombang di dapat hasilnya pada 1:1 yaitu 1.558, 1:2 yaitu 0.715, 1:3 yaitu 0.197 dan 1:4 yaitu 0.066.
Hasil yang didapat
semakin ke atas hasilnya semakin rendah, karena perbandingan yang mempengaruhi
daya serap cahayanya dan jumlah suspensinya yang semakin sedikit.
III.
KESIMPULAN





DAFTAR PUSTAKA
Elida,
M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa(BKPM).Mikrobiologi Pangan I. Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.
Elida, M. 2009. Buku Ajar Mikrobiologi
Pangan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Komentar
Posting Komentar