LAPORAN MIKROBIOLOGI PANGAN II DAGING SEGAR, PRODUK DAGING DAN IKAN KERING HASIL PENGGARAMAN
LAPORAN
MIKROBIOLOGI PANGAN II
NAMA :
LILY UTAMI
BP :
1201331005
PROGRAM STUDI :
TEKNOLOGI PANGAN
JUDUL PRATIKUM
: DAGING
SEGAR, PRODUK DAGING DAN IKAN KERING HASIL PENGGARAMAN
HASIL
PRAKTIKUM
IKAN ASIN
Sampel
|
Media
|
||
PCA(total
mikroba)
|
TSA
10%(total halofilik)
|
TSA
30%(total halofilik)
|
|
Udang
rebon
|
2
|
120
|
80
|















![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||
PEMBAHASAN
Kerusakan
pada ikan asin dapat disebabkan oleh bakteri halofilik yang mampu mengubah
tekstur maupun rupa daging ikan. Selain disebabkan oleh bakteri halofilik,
kerusakan mikrobiologi pada ikan asin juga dapat disebabkan oleh jamur, ragi,
dan beberapa seranggal dalam bentuk larva atau dewasa. Beberapa kerusakan
mikrobiologis yang biasa terjadi pada ikan asin, yaitu :
1.Pink
Spoilage
Kerusakan
ini disebabkan oleh bakteri halofilik yang secara perlahan-lahan berkembang
biak dan membentuk pigmen berwarna kuning kemerah-merahan. Jenis bakteri
penyebab pink spoilage yang paling dominant adalah Sarcina sp, Serratia,
Salinaria, dan Micrococci. Pink spoilage dapat dicegah dengan menggunakan
larutan sodium hipoklorit atau bahan lain yang serupa, dengan dosis tidak lebih
dari 500 ppm.
2.
Dun Spoilage
Kerusakan
ini dikarenakan semacam jamur yang hidup hanya pada permukaan daging ikan dan
membentuk pigmen berwarna keabu-abuan. Gejala yang terjadi biasanya pada ikan
asin yang mempunyai kadar air di bawah 17%. Kerusakan dun spoilage dapat
dicegah dengan merendam ikan asin dalam larutan asam sorbet, dengan dosis 0,1%,
kemudian ikan asin dijemur sampai kering.
3.
Rust Spoilage
Untuk
mencegah terjadinya ketengikan pada ikan asin, garam akan melepaskan senyawa
karbonil. Jika bereaksi dengan asam amino, senyawa tersebut akan menghasilkan
senyawa cokelat keabu-abuan dengan bau tengik yang mencolok. Rust spoilage
dapat dicegah dengan pencucian dan perendaman ikan asin dalam larutan sodium
bikarbonat dengan dosis berkisar 2-5%, kemudian ikan asin segera dijemur
kembali.
4.
Saponifikasi
Kerusakan
ini disebabkan aktivitas bakteri anaerob yang menghasilkan lendir berbau sangat
busuk. Bakteri yang umum menimbulkan saponifikasi adalah Mycobacteria.
Kerusakan saponifikasi yang sering menimbulkan lendir pada ikan asin dapat
dicegah dengan mencelupkan ikan asin ke dalam larutan asam asetat 3%, kemudian
ikan asin dicuci dengan air bersih dan dapat dijemur di bawah sinar matahari
5.
Taning
Kerusakan
ini dikarenakan sejenis bakteri pembusuk tertentu yang muncul karena proses
penetrasi garam ke dalam daging ikan berlangsung sangat lambat atau
penyebarannya di dalam tubuh ikan kurang merata. Hal ini dapat dihilangkan
dengan cara menyikatnya kemudian ikan dicuci bersih, selanjutnya digarami
kembali secara merata, terutama pada bagian perut dan dijemur sampai kering.
6.
Salt Burn
Kerusakan
ini terjadi karena penggunaan garam halus secara berlebihan pada saat
penggaraman. Penyebabnya adalah terjadinya penarikan air yang sangat cepat pada
bagian luar, sehingga sel tubuh ikan akan berkoagulasi dan mengakibtakan proses
difusi air dari sel-sel tubuh bagian dalam menjadi terlambat.
Pada ikan asin, mikroba yang tumbuh
adalah jenis mikroba halotoleran. Di mana mikroba halotoleran adalah mikroba
yang tahan terhadap garam. Bakteri halotolerant dapat tumbuh pada ikan yang
digarami dibawah luas rata rata dari konsentrasi garam. Pada awal
mikroorganisme, ukuran kehygienisan dan suhu selama pengolahan dan
penyimpanan memegang peranan penting dalam jumlah bakteri halotoleran dari
produk ikan asin. Bakteri yang termasuk dalam halotoleran adalah mikroba
pembusuk seperti Bacillus sp. dan micrococcus sp serta
pathogen pembusuk seperti Clostridium Botulinum, Stapylococcus Aureus,
dan Vibrio Parahemoliticus. Tidak menutup kemungkinan juga timbulnya
jamur pada produk ikan asin yang dihasilkan. Dari beberapa mikroorganisme
yang merusak, ada yang bias dihilangkan dengan mudah yaitu pencucian saja. Tapi
untuk bakteri pembusuk dan pathogen harus dihilangkan dengan penambahan senyawa
kimia.
KESIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA
Elida, Mutia. 2013. Buku Kerja Praktek
Mahasiswa (BKPM) Mikrobiologi Pngan II (Revisi). Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. Payakumbuh
Anonim. 2011. http://lordbroken.wordpress.com/2011/01/25/penyebab-kerusakan-ikan-asin-dan-penanganannya/
diakses 1 Desember 2013
Komentar
Posting Komentar