Penyembelihan unggas dan pemotongan karkas
LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN 2
Nama : Lily Utami
Mata Ajaran : Pengetahuan Bahan 2
JudulPraktikum :
Penyembelihan unggas dan pemotongan karkas
DosenPembimbing : Ir. Mutia Elida, M.Si
HASIL
Tabel . sifat
organoleptik ayam setelah pemotongan
parameter
|
Ayam setelah istirahat
|
Ayam tidak istirahat
|
Warna
|
Segar
|
Kemerahan
|
Tekstur
|
Lunak
|
Keras
|
Bau
|
Khas
(amis)
|
Khas(amis)
|
Tabel. Pengamatan selama
pemotongan ayam sampai potongan retail.
Parameter
|
Pengamatan gr (%)
|
ü Umur ayam
|
21 hari
|
ü Berat ayam hidup
|
1125 gr
|
ü Volume darah
|
28 gr
|
ü Berat bulu
|
75 gr
|
ü Berat karkas utuh
|
725 gr
|
ü Berat jeroan (non karkas)
|
200 gr
|
ü Berat retail
·
Leg
·
Thigh
·
Drumsticks
·
Breast
·
Back
·
wing
|
200 gr
-
-
325 gr
100 gr
25 gr
|

Berat ayam
hidup

1125 gr
= 64,4 %
PEMBAHASAN
Karkas ayam adalah bobot tubuh ayam setelah dipotong dikurangi kepala, kaki,
darah, bulu serta organ dalam (Abubakar dkk, 1991). Karkas ayam dibedakan menjadi
karkas kosong yaitu ayam yang telah disembelih dan dikurangi dengan darah, alat
tubuh bagian dalam, kepala dan kaki.
Dalam melakukan pemotongan terhadap
hewan harus putus urat yang terdapat di lehernya yaitu arteri kerotis, vena
jugularis, dan esofagus. Bertujuan supaya hewan tidak lama tersiksa pada saat
pengembelihan. Sebaiknya hewan diistirahatkan sebelum disembelih bertujuan
supaya glikogen didalam tubuh unggas tetap terjaga(tidak habis), supaya berat
tubuh kosong bertambah dan juga memudahkan dalam pemotongan. Sebaiknya hewan
sebelum disembelih dimandikan terlebih dahulu supaya darah memusat ke jantung
dan ketika dilakukan penyembelihan darah keluar semua keluar.
Setelah penyembelihan dilakukan
pencabutan bulu (scalding) dilakukan pada fase rigormotis yaitu fase pada saat
ayam kejang sampai bisa dicabut bulunya. Selanjutnya dilakukan pemotongan kakas
dan pengeluaran jeroan bagian dalam.seterusnya dilakukan pemotongan setiap
bagian kakasnya.
Pada pratikum diatas dapat dilihat
perbedaan warna dan tekstur daging ayam yang diistirahatkan berbeda dengan ayam
yang bekerja (disiksa) sebelum di sembelih. Ayam yang disiksa warna dagingnya
lebih merah dan teksturnya keras karena otot-ototnya tegang.
Murtidjo (1987) menyatakan, bahwa rata-rata berat karkas
ayam berkisar antara 65-75% dari berat hidup pada waktu siap potong. Pada pratikum diatas dilakukan penyembelihan
terhadap ayam pedaging yang berumur 21 hari, dengan berat ayam 1125 gr, kakas
utuh 725 gr. Didapatkan persentase ekonomis dari ayam yaitu 64,5 % . jika kita
membeli rata-rata berat ayam 1000 gr, bisa didapatkan persentase ekonomisnya
sebesar 64%.
Soeparno (1992), menyatakan faktor yang mempengaruhi
karkas adalah bangsa, jenis kelamin, umur, berat tubuh, hormone dan
makanan. Umur berpengaruh terhadap berat karkas yang disebabkan oleh
adanya perubahan alat-alat tubuh terutama penambahan dari lemak karkas.
KESIMPULAN
Dari pratikum diatas dapat disimpulkan bahwa:
- sebelum melakukan penyembelihan hewan harus diistirahatkan terlebih dahulu supaya tekstur daginnya tidak alot, memperkecil kerusakan pada kakas, memudahkan penyembelihan.
- Dalam melakukan pemotongan terhadap hewan harus putus urat yang terdapat di lehernya yaitu arteri kerotis, vena jugularis, dan esofagus. Bertujuan supaya hewan tidak lama tersiksa pada saat pengembelihan.
- Pemotongan setiap bagian dari kakas sangat penting karena setipa bagian dari kakas mempunyai fungsi masing-masingnya.
DAFTAR PUSTAKA
Elida, M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa(BKPM).Pengetahuan Bahan II. Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
Abubakar dkk, 1991. Cara Penyembelihan Unggas. http://halalcorner.wordpress.com/2010/02/01/cara-penyembelihan-ayam-sesuai-syariah/(diakses 14 September 2013)
Murtidjo 1987.
Agar Syah Menyembelih Hewan. http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&catid=1:tanya-jawab&id=760:agar-syah-menyembelih-hewan-dan-halal-dimakan
Soeparno 1992 http://highlynutritiousfoodsource.blogspot.com/2013/03/bagian-bagian-karkas-broiler.html
Komentar
Posting Komentar