UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA BEBERAPA PENGAWET ALAMI



LAPORAN MIKROBIOLOGI PANGAN II


NAMA                                    : LILY UTAMI
BP                                           : 1201331005
PROGRAM STUDI               : TEKNOLOGI PANGAN
   JUDUL PRATIKUM           : UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA BEBERAPA PENGAWET ALAMI

HASIL
·         Na + E. coli (daun titonia)







                    


   Diameter hambatan=10+9+9+8,7                                                           
                                   = 37,6 ml X 2
                                                                                                                                                        = 73,4 ml












·         Na + salmonella (daun titonia)
Diameter hambatan = 1,15 +4,06+1,91+6,5
                                 = 13,62 ml X 2
                                 = 27,24 ml
·         Na + S. aureus (daun titonia)
Diameter hambatan = 8,2+5,2+10+14
                                 =37,4 ml X 2
                                 =78,4 ml
·         Na + S. aureus (BAL 8)
Diameter hambatan = 21+19+20+15
                                 = 75 ml X 2
                                 = 150 ml




·         Na + E. coli (BAL 15)
Diameter hambatan = 12+12,1+17,2+30,1
                                 = 71,4 ml X 2
                                 = 142,8 ml
·         Na + E. coli (BAL 6)
Diameter hambatan = 18,3+16,2+2+15
                                 = 51,5 ml X 2
                                 = 103 ml

PEMBAHASAN
Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic). Disinfektan yaitu suatu senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan benda mati seperti meja, lantai dan pisau bedah. Adapun antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh, misalnya kulit. Efisiensi dan efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1.      Konsentrasi
2.      Waktu terpapar
3.      Jenis mikroba
4.      Kondisi lingkungan: temperatur, pH dan jenis tempat hidup.
Aktivitas antibakteri diuji dengan metode difusi agar menggunakan cakram kertas dan dengan metode pengenceran agar. Metode difusi agar dilakukan dengan cara mencampur sebanyak 50 ml masing-masing suspense Bakteri ke dalam 15 ml media agar yang telah dicairkan dalam cawan petri dan kemudian dibiarkan menjadi padat. Cakram kertas dengan diameter 6 mm diletakkan pada permukaan media padat. Dibiarkan selama 3 menit pada suhu kamar sebelum dimasukkan ke incubator 370 C
Bahan antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak, menghambat pertumbuhan dari mikroba. Antimikroba bekerja dengan cara merusak dinding sel atau merusak protein dari mikroba sehingga mikroba tersebut mati. Bahan antimikroba bekerja dengan beberapa mekanisme yaitu membunuh dirinya sendiri, mempertahankan hidupnya, dan melawan bakteri lain (Widjajanti 1996).
Proses sterilisasi sangat penting dibutuhkan sebelum memulai maupun mengakhiri sebuah pekerjaan di laboratorium. Alkohol 70% yang disemprotkan pada tangan dan meja, bahkan tangan pun sebelumnya harus dicuci dengan sabun terlebih dahulu. Hal tersebut berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang tak diinginkan agar mendapatkan pengukuran yang akurat. Proses pemindahan mikroba secara aseptic sangat membutuhkan ketelitian yang tinggi. Jika tidak, kesalahan dalam teknik sedikit saja akan mempengaruhi semua hasil pengamatan. Oleh karena itu, dalam melakukan pemindahan mikroba dari media yang lama, menuju media yang baru harus mengetahui teknik dan menjaga kesterilan bahan maupun alat yang digunakan.
Pada pratikum diatas dibandingkan aktifitas anti mikroba alami dengan antimikroba yang berasal dari bakteri asam laktat, ternyata didapatkan hasil bahwa BAL juga memberikan daya hambatan yang cukup besar. Daya hambatan daun titonia terhadap S. aureus mencapai 78,4 ml, sedangkan daya hambat BAL 8 terhadap S. Aureus mencapai 150 ml. Berarti daya hambat dari BAL jauh lebih besar dibandingkan dengan yang alami, bukan berarti juga yang alami memiliki daya hambat yang rendah, tetapi juga mempunyai daya hambat yang tinggi.
Ada juga tidah terbentuk areal bening hambatan dari berbagai macan sampel dikarenakan proses pengisian senyawa anti mikrobanya tidak steril, dan juga bisa karena tidak berhati-hati dalam mengisi sampel.
KESIMPULAN
*     Anti mikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme hidup. Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik dan yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida.
*     Bahan antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak, menghambat pertumbuhan dari mikroba. Antimikroba bekerja dengan cara merusak dinding sel atau merusak protein dari mikroba sehingga mikroba tersebut mati. Bahan antimikroba bekerja dengan beberapa mekanisme yaitu membunuh dirinya sendiri, mempertahankan hidupnya, dan melawan bakteri lain.
*     BAL juga bisa dijadikan sebagia antimikroba yang memiliki daya hambat tinggi.
*     Dalam melakukan uji difusi sumur dan kertas saring harus dengan steril baik dari ruangan maupun pekerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Elida, M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa. Mikrobiologi Pangan II. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung bagian yang dapat dimakan, pembekuan ikan

Perhitungan Jumlah Mikroba dengan Metoda Turbidimetri

Pengamatan Fisik dan Struktur Fisik Telur