UJI MIKROBIOLOGI MAKANAN KALENG
LAPORAN
MIKROBIOLOGI PANGAN II
NAMA :
LILY UTAMI
BP :
1201331005
PROGRAM
STUDI :
TEKNOLOGI PANGAN
JUDUL PRATIKUM : UJI MIKROBIOLOGI MAKANAN KALENG
HASIL PRAKTIKUM
A.
PEMERIKSAAN LUAR KALENG
Sampel
|
berkarat
|
berlubang
|
penyok
|
kembung
|
kadaluarsa
|
Sarden baik
|
tidak
|
tidak
|
tidak
|
tidak
|
tidak
|
Sarden rusak
|
ya
|
tidak
|
ya
|
tidak
|
ya
|
B.
PENGUJIAN MIKROBIOLOGI
Pengujian
|
Sarden Baik
|
Sarden Rusak
|
SMA
|
TBUD
|
TBUD
|
DTBPA
|
2
|
8
|
NB
|
(+)Ada endapan
|
(+)Ada endapan
|

PEMBAHASAN
Kemasan makanan
tidak hanya sekadar bungkus yang berfungsi sebagai pelindung makanan. Kemasan
pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman,
promosi dan informasi. Kita temui ada banyak bahan yang digunakan sebagai
pengemas primer pada makanan, yakni kemasan yang bersentuhan langsung dengan
makanan. Tetapi dari sekian banyak itu tidak semua bahan kemasan makanan aman
bagi makanan yang dikemasnya. Contoh pengemas yang sering digunakan adalah
kaleng.
Kaleng dipilih
orang untuk kemasan makanan karena sifatnya kedap udara, athogen ringan (lebih
ringan daripada gelas yang mempunyai kekedapan yang sama), mudah dibentuk, dan
tidak mudah pecah. Dengan keunggulan sifat ini, sejak abad XVIII kaleng telah
digunakan sebagai pengemas pada produk aseptic.
Kaleng adalah
salah satu jenis kemasan makanan yang mulai diperkenalkan pada perang dunia
kedua. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses
sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak
mudah rusak, dan awet. Kerusahan utama yang terjadi pada bahan makanan adalah
kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Jasad renik itulah yang menyebabkan
makanan jadi bau, busuk, dan bahkan menjadi beracun.
Pada
pratikum dilakukan pengujian secara pisik maupun mikrobiologi terhadap sarden
yang rusak maupun yang baik. Sarden yang baik secara kenampakannya masih bagus,
tidak berkarat, berlubang, penyok, kembung, dan tidak kadaluarsa.pada sarden
yang rusak sudak berkarat, penyok, dan bahkan sudah kadaluarsa.
Dalam
pengujian mikrobiologinya dengan menggunakan SMA untuk melihat bakteri
proteolitiknya didapatkan hasil TBUD
sangat banyak jumlah bakteri proteolitik yang tumbuh pada sarden baik maupun
yang rusak.
Pada
pengujian dengan menggunakan media DTBPA untuk melihat bakteri penyebab flat
sour akan membentuk koloni yang dikelilingi oleh areal kuning karena terjadi
pembentukan asam di dapatkan hasil pada sarden yang baik terdapat 2 areal
kuning, sedangkan pada sarden yang rusak terdapat 8 areal kuning. Dan pada NB
mikroorganisme tumbuh baik sehingga terbentuk endapan pada sampel.
KESIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA
Elida,
Mutia. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM) Mikrobiologi Pngan II
(Revisi). Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Payakumbuh
Anonim.
2011.http://miuwbangget.blogspot.com/2011/04/makanan-kaleng.html
(diakses 15 desember 2013 )
Anonim.
2012. http://winjaguar.blogspot.com/2012/12/uji-mokroba-makanan-kaleng.html(diakses
15 desember 2013 )
Komentar
Posting Komentar