Proses Olahan Minimal pada Buah dan Sayur
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAYUR DAN BUAH
Nama :LilyUtami
No. BP : 1201331005
No. BP : 1201331005
Mata
Ajaran : Teknologi
Pengolahan Sayur dan Buah
Judul
Praktikum : Proses Olahan Minimal
pada Buah dan Sayur
Dosen
Pembimbing : Ir. Mutia Elida, M.Si
HASIL
Pengamatan
|
Kontrol
|
BAL
|
||||
Pepaya
|
Nenas
|
Semangka
|
Pepaya
|
Nenas
|
Semangka
|
|
Warna
|
Cerah
|
Cerah
|
Cerah
|
Cerah
|
Lebih
gelap
|
Cerah
|
Aroma
|
Tidak
suka (- - -)
|
Tidak
suka (- - -)
|
Tidak
suka (- - -)
|
Tidak
suka (- -)
|
Suka(++)
|
Tidak
suka (- -)
|
Rasa
|
Asam(+++)
|
Asam(+++)
|
Asam(+++)
|
Sediki
tasam
|
Asam(++)
|
Asam(+++)
|
PEMBAHASAN
Nilai gizi bahan pangan tidak hanya ditentukan dari segi kuantitas
(jumlah), namun juga dientukan oleh kualitas gizi yang dikandungnya. Zat gizi
merupakan nutrien-nutrien yang terkandung dalam bahan pangan. Nutrien yang
membentuk bahan pangan dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, mineral maupun
vitamin. Protein sebagai salah satu nutrien bahan pangan dapat berfungsi
sebagai pengganti komponen tubuh yang rusak maupun sebagai sumber energi.
Tingginya nilai protein dalam makanan dapat ditentukan dengan melihat kandungan
asam amino pembentuk dan daya cerna protein. Daya cerna protein dapat
menentukan ketersediaan asam-asam amino secara biologis. Asam amino terbagi menjadi
dua kelompok, yaitu asam amino esensial dan non-esensial. Asam amino esensial
merupakan asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga diperlukan
asupan dari luar. Asam amino non-esensial dapat dibentuk oleh tubuh. Sumber
protein yang diperlukan oleh tubuh berasal dari hewani, nabati dan protein non
konvensional. Protein hewani dapat berasal dari daging maupun telur yang
dihasilkan oleh ternak. Daging sebagai sumber protein, akan mengalami proses
pengolahan sebelumdikonsumsi. Tujuan pengolahan bahan pangan disamping
meningkatkan nilai tambah juga dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan
penerimaan terhadap produk dan menganekaragamkan produk olahan pangan. Proses
pengolahan selain dapat meningkatkan daya cerna protein, juga dapat menurunkan
nilai gizinya. Peningkatan daya cerna protein pada proses pemasakan dapat
terjadi akibat terdenaturasinya protein dan terhentinya aktivitas
senyawa-senyawa anti nutrisi. Penurunan nilai gizi protein daging dapat
disebabkan oleh perlakuan suhu yang tidak terkontrol yang dapat merusak
asam-asam amino protein daging. Oleh karena itu, perlu perlakuan yang tepat
dalam pengolahan daging, mengingat daging merupakan bahan pangan sumber
protein. Daging merupakan bahan pangan yang relatif lebih mahal jikadibandingkan
dengan sumber protein yang lain.
Banyak bahan makanan
yang sudah dipanen mengalami kerusakan karena tidak tahan lama. Saat ini,
seiring dengan perkembangan teknologi, banyak cara ditemukan agar bahan makanan
yang sudah siap dikonsumsi dapat bertahan cukup lama dengan kualitas yang cukup
baik. Laporan ini mengulas bagaimana cara mengolah dan mengemas hasil
pangan yang sudah agar menjadi produk olahan dan agar tetap dapat dikonsumsi
dalam jangka waktu panjang dengan kualitas yang tetap baik. Pengolahan yang
dimaksud dimulai dari proses termal, blansing, sterilisasi termal,
pasteurisasi, pengeringan, pendinginan dan pembekuan, ekstrusi, kristalisasi,
pengawetan nontermal, serta pengolahan kimiawi.
Kebutuhan masyarakat akan buah dan
sayuran segar yang bermutu, bebas bahan pengawet, serta yang nyaman dan
siap dikonsumsi semakin meningkat.Tantangan ini mendorong penyediaan buah dan
sayuran yang diproses dengan pengolahan secara minimalis. Istilah
minimalis ini merujuk teknik penanganan pengawetan dan pengolahan yang
sangat minimal dengan tidak menerapkanteknik penanganan berefek kuat seperti
sterilisasi atau penggunaan bahan-bahan pengawet, melainkan hanya dengan
penerapan penyimpanan dingin, pengemasanyang termodifikasi, dan penanganan yang
higienis.Pengolahan minimal buah dan sayur mengalami proses fisiologi
yang berlanjut termasuk respirasi, diikuti perubahan-perubahan fisiologi
seperti antaralain proses pelunakan jaringan, penurunan kadar asam-asam
organik, perubahanwarna, kehilangan senyawa-senyawa mudah menguap yang berperan
dalam pembentukan aroma. Perubahan fisiologis yang tidak terkontrol dengan
baik akanmempercepat proses penurunan mutu yang akan berakhir dengan
penuaan jaringan hingga kebusukan (Aked, 2000).
Pada pratikum diatas dilakuan proses
penangana buah dan sayur dengan mencelupkan kedalam larutan BAL , buah yang
digunakan biasanya yang struktur jaringannya kuat sehingga tidak mudah rusak.
Larutan BAL yng digunakan berfungsi sebagai senyawa anti mikroba untuk
menghambat pertumbuhan mikroba pada buah dan sayur.
Berdasarkan pengamatan didapatkan
warna yang dihasilkan setelah direndam BAL lebih cerah pada pepaya dan semangka
sedangkan pada nenas warnanya lebih gelap. Mengenai aroma yang dihasilkan gas
agak asam sehingga kurang disukai, selanjutnya rasa dari buah yang direndam BAL
asam , dikarenakan mikroorganisme hidup yang ada ada BAL sudah masuk kedalam
buah tersebut sehingga keseluruhan buah menjadi asam. Mengenai buah yang
dijadikan kontrol warnanya lebih cerah , tetapi melainkan rasa dan aromanya
tidak disukai karena sudah mulai membusuk.
KESIMPULAN




DAFTAR PUSTAKA
Yenni, M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa. Teknologi
Pengolahan Sayur dan Buah. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Yareski. 2000. http://blognyareskinathalia.wordpress.com/food-science-and-technology/laporan-akhir-praktikum-pengolahan-sari-buah-dan-sayur-dalam-kaleng/(diakses
15 januari 2014)
Aked, 2000. http://www.scribd.com/doc/134171576/laporan-praktikum-minimally-process
(diakses 15 januari 2014)
ijin mencopy data nya mbak untuk acuan penelitian
BalasHapusboleh...silahkan...semoga bermanfaat yaaa :)
BalasHapusWhat does matter is that you made a choice to take care of your body and decided to be proactive with your Health and life. In my experience the people who receive wellness care are adamant about being well. In our country there has been a large paradigm shift (albeit we would like it larger) towards taking care of your body before problems arise and keeping it healthy.
BalasHapusThe temperature range gave in these advanced warming frameworks is more extensive than the previous ones. Hence, you will actually want to get a much familiar inclination by introducing these radiators.The basic strides for working the advanced electric under floor warming machines have likewise gone with it a well known https://insimwetrust.com/ among individuals.
BalasHapusICS oil flow meter boost plant safety, efficiency, and profitability through precise and dependable flow measurements. You can use the information in this blog to make a well-informed flow meter choice. Read more... https://social.sikatpinoy.net/blogs/22826/Role-of-Oil-Flow-Meters-in-Increasing-Industrial-Efficiency-and
BalasHapus