Parameter Mutu dan Penanganan Telur



LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN 2

Nama                          : Lily Utami
No. BP                       : 1201331005
Mata Ajaran               : Pengetahuan Bahan 2
Judul Praktikum         : Parameter Mutu dan Penanganan Telur

HASIL
·         Penyimpan telur
pengamatan
Daun jambu biji
Telur ayam kampung
Telur itik
Telur ayam ras
Telur puyuh
tekstur
Tidak bagus,  kuning cair
Lengket pada cangkang
Tidak bagus
Lengket pada cangkang
Penampakan isi
busuk
busuk
busuk
busuk
Permukaan
Warna gelap
membiru
Lebih gelap
menghitam

·         Termostabilitas Telur
pengamatan
Direndam minyak
Telur ayam kampung
Telur itik
Telur ayam ras
Telur puyuh
tekstur
Putih-putih(kapang)
Putih-putih(kapang
Putih-putih(kapang
Putih-putih(kapang
Penampakan isi
busuk
busuk
busuk
busuk

·         Porositas kulit telur
pengamatan
Dicelupkan metilen blue
Telur ayam kampung
Telur itik
Telur ayam ras
Telur puyuh
Bintik warna
Sedikit(+)
Lebih banyak(++++)
Banyak(+++)
Lebih banyak(++++)




PEMBAHASAN

Telur yang normal segera setelah ditelurkan mempunyai mutu yang baik, tetapi dengan penambahan waktu simpan maka mutu tersebut semakin menurun karena terjadi perubahan fisik pada telur yang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sifat fisik serta sifat kimia dari telur tersebut. Putih telur selama penyimpanan akan kehilangan CO2 dan perubahan Ph sehingga telur menjadi berair dan encer. Pengenceran disebabkan oleh adanya perubahan struktur protein musin yang memberikan tektur yang kental dari putih telur. Perubahan mutu putih telur dapat diketahui dengan mengukur tinggi putih telur yang kental.
Telur juga dapat mengalami perubahan mutu akibat adanya kerusakan oleh mikroorganisme seperti pseudomonas( red rots, green rots). E.  coli dan Alcaligenes penyebab black rots.
Untuk mempertahankan mutu telur ini maka dapat dilakukan penanganan pada telur. Sebaiknya telur dipanen 3-4 kali sehari untuk mencegah telur yang pecah serta mengurangi kelembaban pada telur. Beberapa cara yang dilakukan untuk  pembersihan pada kulit telur dengan pencucian yang dilakukan setelah telur dipanen. Bisa dengan cara melap, menyemprot dan membilas dengan air hangat. Kemudian telur dikeringkan sebelum dikemas. Cara lain adalah dengan melakukan pendinginan, pelapisan kulit telur dengan minyak, perendaman dengan kapur, larutan natriun silikat, larutan penyamak seperti the, daun jambu biji, kulit bawang merah yang bertujuan untuk menutup pori-pori telur.
Pada pratikum dilakukan penyimpanan berbagai macam telur dengan larutan jambu biji, didapatkan hasil bahwa tidak bagus, cairan pada telur umumnya membusuh dan berbau yang tidak enak dan kebanyakan warna cangkang menjadi lebih gelap karena larutan tersebut menutupi semua pori-pori telur. Pada pengujian termostabilitas telur didapatkan umumnya permukaan telur ditumbuhi kapang karena kemungkinan masih ada air sehingga kelembaban pada telur masih ada. Sedangkan pada pengujian porositas cangkang telur umumnya banyak binyik pada kulit telur itik karena banyak poro-porinya dibandingkan telur yang lain.



KESIMPULAN
*      Penanganan telur diperlukan untuk meningkatkan daya simpan dari telur tersebut.
*      Penanganannya dapat berupa direndam pada larutan kapur, teh, daun bawang dan juga bisa dicelupkan ke minyak.
*      Telur akan mengalami kebusukan karena kelembabannya masih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Elida, M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa. Pengetahuan Bahan II. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung bagian yang dapat dimakan, pembekuan ikan

Perhitungan Jumlah Mikroba dengan Metoda Turbidimetri

Pengamatan Fisik dan Struktur Fisik Telur