Mengamati Suhu dan pH Terhadap Pertumbuhan Mikroba
Nama :
LILY UTAMI
No. Bp :
1201331005
Mata Ajar :
Mikrobiologi Pangan
Judul Pratikum : Mengamati
Suhu dan pH Terhadap Pertumbuhan Mikroba
Dosen :
Ir. Mutia Elida, M.Si
I. HASIL PENGAMATAN
PENGAMATAN SAMPEL YAKULT
|
|||||||
SUHU
|
PH
|
||||||
HARI
|
50C
|
370C
|
450C
|
3
|
5
|
7
|
9
|
H 2
|
Tidak ada perubahan
|
Ada endapan, keruh
|
Sedikit endapan
|
-
|
+
|
++
|
+++
|
H 6
|
Tidak ada perubahan
|
Ada endapan
|
Sedikit endapan
|
-
|
++
|
+++
|
+++
|
II.
PEMBAHASAN
Dalam
pratikum kali ini kita akan mengamati pertumbuhan mikroba dengan pengaruh suhu
dan pH. Di sini kita akan mengamati
perubahan-perubahan yang terjadi dari pertumbuhan mikroba berdasarkan
pengelompokkannya. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik, mikroba memerlukan
suhu yang baik. Di sini ada 3 macam suhu
pertumbuhan yaitu suhu optimum, suhu maksimum, dan suhu minimum.
Pada suhu
pertumbuhan yang optimum, mikroba dapat tumbuh dengan baik dan cepat
menghasilkan jumlah sel secara maksimal. Ciri pertumbuhan mikroba ditandai dengan adanya
keruh pada sampel yang diuji,
adanya
endapan, dan terbentuknya gas.
Berdasarkan suhu pertumbuhannya,
bakteri dibagi atas 3 macam yaitu termofilik
dengan suhu diatas 450C, mesofilik pada suhu 20 - 450C,
dan psikhrofilik pada suhu rendah yaitu 5 - 100C. Dalam pratikum masing – masing sampel diletakakan di
dalam refrigerator dan inkubator. Pada
refrigerator penyimpanannya selama 2 – 7 hari agar bisa
menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Penyimpanan dalam refrigerator termasuk kedalam
suhu pertumbuhan psikhrofilik, sebab
pertumbuhannya dengan suhu rendah. Sementara pada inkubator cukup dengan waktu
penyimpanan sekitar 2 hari maka mikroba sudah tumbuh dan berkembang biak, dengan
suhu penyimpanan masing – masing 370C dan 450C. Pada
penyimpanan di inkubator termasuk suhu penyimpanan mesofilik untuk 370C
dan 450C termasuk termofilik, pH yang digunakan yaitu 3, 5, 7, dan 9.
Dari pratikum, setelah dilakukan
pengamatan ternyata sampel pada suhu 50C tidak terjadi pertumbuhan
sama sekali. Pada suhu 370C sudah terdapat tanda pertumbuhan yaitu
dengan terjadinya endapan dan keruh.
Namun pada suhu 450C terdapat sedikit endapan pada setiap sampelnya.
Untuk pengamatan pH didapatkan hasil
yaitu pada pH 3 belum ada pertumbuhannya
dibandingkan yang lainnya. Pada pH 5 yang banyak pertumbuhannya. Sedangkan pada pH 7 pertumbuhannya hampir sama. Pada pH 9 yang paling banyak pertumbuhannya.
1. Pengaruh suhu rendah.
Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya, menyebabkan
bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera mematikan
bakteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada minus 70 Celcius (C)
Bakteri yang patogen pada manusia umunya mati pada suhu 0 C
2. Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri
dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada suhu di atas suhu
maksimumnya, akan segera mati. Semua bakteri baik patogen maupun tidak dalam
bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 menit pada suhu 60-65 C. Kenyataan ini
merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
Mikroba yang ada
disekitar kita mempunyai syarat tumbuh yang berbeda-beda, agar mereka dapat
tumbuh dengan baik. Syarat tumbuh mikroba dapat berupa suhu maupun Ph. untuk
pertumbuhan mikroba biasanya terdapat 3 suhu pertumbuhan yaitu suhu optimum,
suhu maksimum dan suhu minimum. Dari ketiga suhu diatas biasanya suhu yang paling
cocok untuk pertumbuhan mikroba disebut suhu optimum. Suhu minimum merupakan
suhu terendah dimana mikroba tidak dapat tumbuh, sedangkan suhu maksimum
merupakan suhu tertinggi diatas dimana muikroba tidak dapat tumbuh.
Dapat kita ketahui
bahwa mikroba terdiri dari bakteri, kapang dan khamir. Dari ketiga jenis
mikroba tersebut, mempunyai suhu optimum masing-masing dimana mereka dapat
tumbuh dengan baik, bukan hanya suhu tapi juga membutuhkan pH yang optimum. pH
optimum untuk bakteri 6,5-7,5, pH Optimum untuk kapang 4,5-5,5 dan PH Optimum
khamir 4,0-4,5 (Elida,2012).
Tingkat keasaman (pH) menunjukkan banyaknya ion hidrogen pada
suatubahan. Setiap bahan pangan mempunyai pH yang berbeda-beda. Buah-buahan
dansayuran mempunyai pH berkisar antara 1,0 – 7,5, sedangkan daging, ikan dan
susuberkisar antara 4,5 – 7,0. Tingkat keasaman bahan pangan sangat
mempengaruhikehidupan mikrobia dalam bahan tersebut baik selama pengolahan,
penyimpananmaupun distribusinya.Pertumbuhan mikrobia membutuhkan pH tertentu
berkaitan dengan permeabilitas membran sitoplasma dan metabolisme mikrobia.
Setiap mikrobia mempunyai permeabilitas membran sitoplasma yang
tidak sama sehingga mempengaruhi toleransi mikrobia terhadap pH lingkungan. Ada
asumsi bahwa mikrobiamampu melakukan stabilisasi pH isi selnya secara efisien,
namun kenyataanmembuktikan bahwa pH lingkungan berpengaruh terhadap pH sel
mikrobia. Penurunan pH isi sel mikrobia lebih efektif terjadi bila lingkungan
diasamkan dengan asam organik. Untuk melakukan metabolisme dengan baik,
mikrobia membutuhkan pH yang sesuaiuntuk aktivitas enzim secara optimal.
Bila pH lingkungan tidak sesuai untuk aktivitas enzim secara
optimal, maka mikrobia tidak dapat melakukan metabolisme dengan baik. Akibatnya
mikrobia tidak dapat tumbuh dengan optimal. Berdasarkan pH, mikrobia
dikelompokkan menjadi golongan asidofil (mikrobiayang tumbuh dengan baik pada
pH asam), netral (mikrobia yang tumbuh dengan baikpada pH netral) dan alkalifil
(mikrobia yang tumbuh dengan baik pada pH basa). KisaranpH untuk pertumbuhan
setiap kelompok mikrobia sangat bervariasi. Beberapa mikrobia mampu tumbuh pada
kisaran pH yang lebar. Pada umumnya pertumbuhan optimummikrobia terjadi pada pH
7 dan dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5 – 8. Kecualipada kelompok
bakteri asam cuka yang tumbuh optimal pada pH 5,4 – 6,3 dan bakteri asam laktat
yang tumbuh optimal pada pH 5,5 – 6,0. Pada umumnya jamur dan yeastmempunyai pH
minimum yang lebih rendah daripada bakteri, walaupun pH maksimumnya hampir
sama. pH yang sangat asam atau sangat alkali dapatmenghambat bahkan merusak
pertumbuhan sel mikroba.
III.
KESIMPULAN
- Suhu pertumbuhannya,bakteri dibagi atas 3 macam yaitu termofilik dengan suhu diatas 450C, mesofilik pada suhu 20 - 450C, dan psikhrofilik pada suhu rendah yaitu 5 - 100C.
- Adapun ciri pertumbuhan mkroba ditandai dengan adanya keruh, adanya endapan, dan terbentuknya gas.
- Pada suhu termofilik bakteri tumbuhnya cepat, sedangkan pada suhu psikofilik mikroorganisme tumbuhnya lambat
- Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat mengatur suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan industri.
DAFTAR PUSTAKA
Elida,
M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa(BKPM).Mikrobiologi Pangan I. Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.
Elida, M. 2009. Buku Ajar Mikrobiologi
Pangan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Komentar
Posting Komentar