Penentuana Kwalitas Daging Segar
LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN 2
Nama : Lily Utami
No. BP :
1201331005
Mata Ajaran : Pengetahuan Bahan 2
Judul
Praktikum : Penentuana Kwalitas
Daging Segar
Dosen Pembimbing : Ir. Mutia Elida, M.Si
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan Penentuan Kualitas Daging Segar
No
|
Parameter
|
Sampel Daging
|
|||||
Daging Sapi
|
Daging Kerbau
|
Daging Sapi Pasca Rigor
|
|||||
|
sblm
|
ssdh
|
sblm
|
ssdh
|
sblm
|
ssdh
|
|
1.
|
Warna
|
+++
|
++
|
+++
|
++
|
+
|
-
|
2.
|
Keempukan
|
+
|
++
|
+
|
++
|
-
|
+
|
3.
|
pH
|
5,53
|
5,66
|
5,74
|
|||
4.
|
Cooking Loss
|
34,62%
|
32,18%
|
19,68%
|
|||
5.
|
Ka
|
76,55
|
95,12
|
75,61
|
|||
6.
|
WHC
|
|
|
|
KETERANGAN :
1). Warna => - ( merah coklat /
kehijauan ), + ( merah coklat ), ++ (merah pucat), +++ ( merah segar ).
2). Keempukan => - ( alot ), + ( empuk ), ++(sedikit empuk), +++ ( sangat empuk ).
CONTOH PERHITUNGAN :
Sampel : Daging Kerbau
- Cooking Loss (susut masak)
ð berat awal
= 4,248 g
ð berat akhir
= 2,905 g
ð cooking loss
=
=
= 32,18%
2. Kadar Air ( K.A )
ð KA =
=
- WHC ( water holding capacity )
ð
L .. dalam = cm2
ð L luar = cm2
ð L air bebas =
cm2
ð Jumlah air bebas =
=
ð Jumlah air sampel
= KA X berat sampel
=
=
ð WHC =
=
KETERANGAN : x = jumlah air sampel
y
= jumalah air bebas
PEMBAHASAN
Menurut Elida.M (2010) mutu
daging adalah seluruh atribut yang mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap
daging . mutu daging menjadi sangat baik bagi produsen maupun konsumen untuk
memastikan bahwa daging yang ditawarkan pada masyarakat berkualitas dan
memenuhi harapan pelanggan .
Menurut Elida.M
(2012) kualitas karkas daging dipengaruhi oleh factor sebelum dan sesudah
pemotongan.faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging
antara lain adalah : genetika,ternak,jenis kelamin, umur, pakan, kondisi ternak
(sress). Factor sesudah pemotongan adalah : metode pelayuan ,stimulasi listrik,
ph karkas dan daging, bahan tambahan, lemak intramuscular, metode penyimpanan,
jenis otot dan lokasi otot.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada penentuan kualitas daging segar, kita dapat membedakan daging yang bagus baik itu dari segi
penampakan, tekstur, warna, serta kualitasnya.
Daging yang bagus kualitasnya memiliki
ciri-ciri diantaranya adalah berwarna merah segar, lunak, dan memiliki kadar air yang rendah. Pada
praktikum ini, kami mengambil 4 buah sampel, yaitu daging sapi segar, daging
kerbau segar, dan daging pasca rigor (hewan yang telah disemblih kemaren). Daging kerbau memiliki warna dan keempukan
paling bagus. Sementara daging pasca rigor talah bewarna merah tua dan alot. Perbedaan
warna tersebut disebabkan oleh hasil reaksi mioglobin dengan oksigen. Oksigen
yang kontak dengan pigmen mioglobin akan menghasilkan reaksi oksimioglobin, dan
akan menyebabkan perubahan warna pada daging, tetapi apabila warna dagingnya
telah berwarna kehijauan, daging tersebut tidak boleh lagi untuk dikonsumsi,
karena dapat menyebabkan penyakit, bahkan keracunan.
Pada pengamatan cooking loss ( bagian
yang hilang ketika dimasak ), diketahui bahwa daging sapi yang memiliki cooking loss paling besar, yaitu 34,62%.
Hal tersebut disebabkan oleh karna serat-serat daging mudah putus / dinding sel
yang telah menipis, sehingga ketika direbus daging tersebut menjadi cepat lunak
dan serat-seratnya tidak menyatu.
Sementara pada pengamatan kadar air (
KA ), rata-rata daging memiliki kadar air yang sama, yaitu 60- 70 %. Tetapi daging
kerbau memiliki kadar air yang cukup tinggi yaitu 95,12%
Dan pada pengamatan pH semua daging
bersifat asam ( pH = 5 – 6 ). pH rendah
karena glikogen(cadangan lemak) brubah menjadi asam laktat sehingga bersifat
anti mikroba.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari hasil dan pembahasan
diatas adalah sebagai berikut :




DAFTAR PUSTAKA
Elida,M .2012. Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM).
Pengetahuan Bahan 2. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. (1
oktober 2012)
Elida. M . 2010. Buku Ajar Pengetahuan Bahan 2, Politeknik
Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. (1 oktober 2012)
Komentar
Posting Komentar