UJI BAKTERI FERMENTATIF
LAPORAN MIKROBIOLOGI PANGAN II
NAMA : LILY UTAMI
BP : 1201331005
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN
JUDUL PRATIKUM : UJI
BAKTERI FERMENTATIF
HASIL
PEMBAHASAN
Fermentasi
dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat
organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan
sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan
(Winarno et al., 1980). Pada umumnya cara-cara pengawetan pangan ditujukan
untuk menghambat atau membunuh mikroba. Sebaliknya fermentasi adalah suatu cara
pengawetan yang mempergunakan mikroba tertentu untuk menghasilkan asam atau
komponen lainnya yang dapat menghambat mikroba perusak lainnya.
Fermentasi secara
teknik dapat didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi anaerob atau partial
anaerobic dari karbohidrat dan menghasilkan alkohol serta beberapa asam. Namun
banyak proses fermentasi yang menggunakan substrat protein dan lemak (Muchtadi,
1989). Hasil dari fermentasi terutama tergantung pada berbagai faktor, yaitu
jenis bahan pangan (substrat), macam mikroba dan kondisi di sekelilingnya yang
mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba tersebut. Mikroba yang
bersifat fermentatif dapat mengubah karbohidrat dan turunan-turunannya terutama
menjadi alkohol, asam dan CO2. Mikroba proteolitik dapat memecah protein dan
komponen-komponen nitrogen lainnya sehingga menghasilkan bau busuk yang tidak
diinginikan sedangkan mikroba lipolitik akan memecah atau menghidrolisa lemak,
fosfolipida dan turunannya dengan menghasilkan bau yang tengik (Winarno et al.,
1980). Bila alkohol dan asam yang dihasilkan oleh mikroba fermentatif cukup
tinggi maka pertumbuhan mikroba proteolitik dan lipolitik dapat dihambat.
Prinsip fermentasi sebenarnya adalah mengaktifkan pertumbuhan dan metabolisme
dari mikroba pembentuk alkohol dan asam, dan menekan pertumbuhan mikroba
proteolitik dan lipolitik. Faktor- faktor yang mempengaruhi fermentasi yaitu
jumlah mikroba, lama fermentasi, pH (keasaman), substrat (medium), suhu, alkohol,
oksigen, garam dan air.
Mikroorganisme
dapat digunakan sebagai bahan makanan atau diubah menjadi bentuk makanan yang
lain. Sehingga nilai gizinya lebih tinggi, zat gizi lebih mudah diserap, serta
mempunyai cita rasa yang lebih menarik. Suatu
makanan dan minuman dapat diubah oleh suatu organisme melalui proses
fermentasi. Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara
anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih
sederhana. Hal tersebut disebabkan mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua kali
lipat. Fermentasi adalah bentuk pengawetan makanan secara modern. Umumnya bahan
makanan yang akan diawetkan akan mengalami proses pengubahan karbohidrat
menjadi alkohol.
Pada
pratikum diatas dilakukan pengujian kapang dan khamir terhadap tapai ketan,
didapatkan hasil bahwa jumlah koloni bayak yang tumbuh bahwa masih ada kapang
khamir yang tumbuh pada produk fermentasi, biasanya khapang dan khamir yang
tumbuh ini bersal dari ermentasi tapai ketan itu sendiri, sehingga tidak
merugikan melainkan bermanfaat untuk kesehatan. Amylomyces
rouxii Ethanol Sebagai fermentasi beras ketan Tape ketan dan juga Chlamidomucor
Sp. Ethanol Sebagai fermentasi beras ketan Tape ketan
KESIMPULAN


DAFTAR PUSTAKA
Elida,
M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa. Mikrobiologi Pangan II. Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.
Winarno.
2013. http://dlynalumba17.blogspot.com/2013/04/mikroorganisme-yang-berperan-dalam.html(diakses
10 januari 2014)
Muchtadi, 1989. http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/878-pengolahan-pangan-dengan-fermentasi(diakses
10 januari 2014)
Komentar
Posting Komentar